Burung pelatuk membenturkan kepalanya 20 kali tiap detik. Namun otot, tulang dan kelopak matanya melindungi burung kecil ini.
Otot padat dan kuat pada leher burung pelatuk memberi kekuatan mematuk berkali-kali. Otot ekstra pada kepala burung membuat burung ini tak merasa kesakitan. Otot ini bertindak seperti helm pelindung otak.
Tak seperti otak manusia, otak burung pelatuk ‘dijaga’ ketat otot dan tulang kepala. Hal ini membuat otak burung tak berguncang-guncang ketika sedang mematuk-matuk cabang pohon. Sepermilidetik sebelum mematuk, otot burung ini berkonstraksi. Kemudian diikuti penutupan kelopak mata dalam. Kelopak mata ini berfungsi seperti sabuk pengaman mata, kata ophthalmolog Ivan Schwab dari University of California...