AUTOBIOGRAFI

Saya lahir di B. Lampung pada tanggal 11 September 1995, tepatnya di klinik bersalin Tjut Moetia Rumah Sakit Dr. H. Abdoel Moeloek. Saya di beri nama Alvin Hary Septiyan oleh kedua orangtua saya. Saya bersekolah pertama kali pada usia 4 tahun di Taman Kanak-Kanak Tunas Melati II. Selama bersekolah di sini, saya selalu di temani oleh nenek saya. Saya menjalani pendidikan di TK selama 2 tahun yang kemudian di lanjutkan bersekolah di SD Al-Kautsar saat saya berusia 6 tahun.

Pertama kali saya masuk sekolah saya tidak berani untuk kemana-mana dan saya di temani nenek saya setiap berangkat ke sekolah selama kelas 1 di SD Al-kautsar. Setelah saya naik ke kelas 2 saya mulai berani untuk berangkat sekolah sendiri dengan di antar oleh abudemen. kemudian di saat kelas 3, saya teringat kepada guru saya yang bernama Bu Fatmawati, ia memberi saya nilai yang bagus-bagus dalam pelajaran pada saat itu. kemudian pada kenaikan kelas selanjutnya yaitu pada kelas 4, saya mulai berteman dengan banyak orang dari kelas kelas lain. Saya memiliki teman dekat yang bernama Farras Zata Hadyan yang kemudian ia menjadi teman akrab saya selama SD dan juga sampai sekarang. Pada kelas 5, saya dan Farras tidak sekelas, namun pada saaat istirahat kami selalu pergi ke kantin bersama-sama. Pada kelas 6, saya dan Farras kembali bertemu sekelas dan kami memiliki banyak teman teman baru. pada saat UAS, saya belajar dengan sungguh-sungguh agar saya dapat lulus dan melanjutkan pendidikan saya ke jenjang yang berikutnya.

Pada saat SMP, saya mendaftar di 2 sekolah yaitu SMP Tunas Mekar Indonesia dan Sekolah Darma Bangsa. Saya di terima di kedua seklah tersebut, namun orangtua saya lebih memilih SMP TMI daripada SMP SDB. Pada saat pertama saya masuk ke SMP Tunas Mekar Indonesia saya tidak mengerti apapun yang di pelajari karena SMP TMI menggunakan bahasa Inggris dalam setiap pembelajarannya dan buku-buku peraljarannya pun mengambil dari penerbit Singapura. Namun, saya tidak berhenti berjuang mempelajari pelajaran sekaligus belajar bahasa Inggris. Akhirnya pun pada saat kenaikan kelas, saya mendapat nilai tertinggi se-sekolah SMP TMI. dan itu menyebabkan saya menjadi Best of The Best Student Year 2007-2008. Namun pada saat saya duduk di kelas 2 SMP, prestasi saya menurun tetapi saya terus belajar dan berjuang. Teman -teman saya pun tidak mudah patah semangant dalam belajar, dan saya sangat senang dengan guru-guru di sana karena guru-guru di sana sudah menganggap muridnya sebagai teman tidak sebagai murid, sehinga terjalin hubungan kekeluargaan yang sangat erat antar guru dan murid seluruh siswa TK,SD,SMP Tunas Mekar Indonesia. Pada saat kenaikan kelas kali ini saya tidak mendapat Best of The Best Student tetapi saya bangga karena saya telah di sebutkan dari semua nominasi-nominasi yang telah di sebutkan waktu itu walaupun tidak disebutkan menjadi salah satu juara nominasi tersebut. Pada saat saya duduk di kelas 3, kami seluruh siswa TMI yg duduk di kelas 3 harus berjuang lebih giat karena kami akan menghadapi UN yang dimana soal-soalnya dibuat dari bahasa Indonesia, sedangkan selama 2 tahun kami belajar menggunakan bahasa Inggris dalam belajar maupun ulangan semester. Sehingga kami perlu belajar 2 kali yaitu dengan menggunakan bahasa inggris dan bahasa Indonesia. Pada saat UN tiba kami mengerjakan ujiannya dengan serius. dan selanjutnya saat pembagian ijazah kami sangat kecewa, dikarenakan dalam ijazah kami tidak tertulis atas nama SMP Tunas Mekar Indonesia melainkan atas nama SMPN 12 Bandar Lampung. itu semua dikarenakan SMP TMI belum pernah meluluskan murid-murid sebelumnya.
Setelah itu saya melanjutkan sekolah saya di SMAN 2 BANDAR LAMPUNG. Saya mengikuti jalur tes dan kemudian saya di terima di sana dan belajar di sana. Di sekolah inilah pertama kalinya saya masuk ke sekolah Negeri dan pertama kalinya saya merasakan sensasi MOS. setelah masa MOS selesai saya langsung belajar di SMA 2 tetapi saya dan teman-teman masih belajar di gedung kelas 11 di karenakan gedung kami sedang dalam tahap renovasi. Sekitar 2 bulan setelah itu kami pindah ke gedung kelas 10 yang baru dan kami merasa bahagia dalam belajar.